1. Pengertian Limbah
Limbah merupkan sisa dari pembuangan pabrik. Limbah biasanya berasal dari pabrik industry baik dalam skala kecil, menengah ataupun besar. Limbah juga bersifat racun dan dapat merusak lingkungan disekitarnya. Ada tiga jenis limbah yaitu limbah berupa gas, cair dan padat. Limbah yang berupa gas misalnya asap buangan dari kendaraan bermotor ataupun dari pabrik industry yang mengandung karbonmonoksida (CO) yang berbahaya bagi kesehatan dan salah satu penyebab dari pemanasan global. Kedua limbah yang berupa zat cair, misalnya zat pewarna dari industri kain atau tekstil yang dapat merusak habitat ikan di sungai ataupun laut. Limbah cair juga sangat berpotensi untuk mencemari air sumur atau air tanah, karena sifatnya yang dapat berubah-ubah sesuai dengan tempatnya. Yang terakhir adalah limbah yang berupa zat padat. Biasanya adalah sampah rumah tangga yang berupa plastic, kain, ataupun barang-barang yang terbuat dari bahan gelas, aluminium, dan besi yang sangat sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme sehingga dapat menyebabkan kerusakan tanah yang berkesinambungan.
Adapun limbah yang lain yang tidak bersifat merugikan tetapi dapat menguntungkan setelah dilakukan pengolahan yang tepat guna. Limbah tersebut dinamakan dengan limbah organik misalnya, limbah dari sayuran busuk, ataupun dari makanan sisa yang sudah kadaluarsa. Dalam hal penanggulangannya kita dapat menggunakan mikroorganisme tertentu untuk dijadikan pupuk kompos atau pupuk organik bagi tumbuhan. Dapat pula dijadikan sebagai bahan tambahan untuk ikan konsumsi, sehingga dengan dilakukan pengolahan sampah terpadu maka akan tercipta solusi yang tepat guna untuk menanggulangi limbah.
2. Penyebab Pencemaran Udara
Pencemaran udara dapat disebabkan oleh gas dan partikel. Sebagai contoh, ketika terjadi letusan gunung berapi maka yang diwaspadai adalah gas beracunnya. Gas itu adalah gas H2S. gas ini dapat dihasilkan pula dari pembakaran minyak bumi dan batubara. Adapun gas karbonmonoksida merupakan gas beracun.
Gas ini dihasilkan dari hasil buangan bahan bakar yang keluar dari mobil atau kendaraan bermotor. Sedangkan gas karbondioksida yang berlebihan di bumi menyebabkan pengikatan pada sinar matahari. Pengikatan sinar matahari menyebabkan suhu bumi menjadi lebih panas. Pemanasan akibat gas karbondioksida yang berlebihan itulah yang disebut dengan efek rumah kaca.
Batubara mengandung sulfur. Ketika terjadi pembakaran pada batubara maka akan dihasilkan sulfurdioksida. Sulfurdioksida bersama dengan oksigen dan matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam sulfur membentuk kabut dan bisa jatuh ke bumi dalam bentuk hujan asam. Itu apabila dilihat dari segi industri batubara atau bahan bakar migas.
Selain itu juga ada yang mengatakan bahwa udara di sekeliling kita berubah menjadi kotor atau tercemar karena kita semua hidup. Udara yang kita hembuskan dari pernapasan merupakan penyebab pencemaran udara. Tetapi kita diselamatkan oleh kemampuan udara itu sendiri yang mampu membersihkan dirinya.
Dalam batas waktu tertentu udara disekeliling kita dapat menyerap bahan-bahan penyebab pencemaran, misalnya debu dan asap menjadi tidak membahayakan bagi kita lagi. Oleh karena itu kita akan selamat atau aman, selama kita tidak melepaskan bahan-bahan pencemaran ke udara lebih dari kemampuan udara untuk membersihkannya.
Kemudian yang menyebabkan polusi udara adalah adanya kemajuan industri dan teknologi pada umumnya, udara lebih kotor lagi, bahkan masuk gas-gas beracun ke udara dari hasil-hasil pembakaran. Seperti yang kami lakukan dalam observasi ke sebuah pabrik batako yang mengeluarkan asap dari cerobong dan partikel-partikel debu yang banyak berterbangan hingga ke rumah penduduk. Adapun yang menjadi penyebab utama pencemaran udara ialah berasal dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna. Sebagai contoh pembakaran bensin pada kendaraan bermotor yang menghasilkan gas karbonmonoksida yang sangat berbahaya bagi kita sebagai umat manusia, dan gas hidrokarbon serta nitrogenoksida. Itulah beberapa hal yang menyebabkan pencemaran udara.
3. Pabrik Batako sebagai Salah Satu Penyebab Pencemaran Udara
Kemajuan industri dapat kita lihat diiringi dengan kerusakan lingkungan yang semakin parah. Dalam penelitian yang kami lakukan di sebuah kawasan indutri di daerah Tasikmalaya tepatnya di pabrik batako, kami menemukan pencemaran udara yang sangat berbahaya dan sangat mengganggu aktifitas warga sekitar. Hal ini disebabkan banyaknya partikel-partikel debu yang berterbangan ke udara dan kepulan asap dari cerobong asap.
Sehingga kami dapat memastikan pabri batako ini sebagai salah satu yang menyebabkan udara menjadi kotor. Selain itu partikel debu yang berterbangan sangat mengganggu sekali pernapasan dan mata menjadi pedih. Jika hal ini dibiarkan maka kemnungkinan besar orang yang menghisap udara yang sudah tercemar akan mengalami batuk dan gangguan pernapasan.
4. Dampak dari Pencemaran Udara
Kecemasan manusia terhadap pencemaran udara di sekeliling kita sudah tidak merupakan masalah baru lagi. Kecemasan semakin meningkat sejak manusia menemukan api. Orang-orang Romawi, susku-suku Indian, mereka semua mengeluh tentang asap api. Tetapi kini di zaman modern masalah pencemaran udara menjadi suatu masalah yang serius yang mempengaruhi kehidupan manusia di muka bumi ini. Hal ini sebenarnya diakibatkan karena kemajuan-kemajuan yang dicapai manusia di segala bidang kehidupan.
Masalah pencemaran udara lebih terasa akibatnya di kota-kota besar dengan penduduk yang padat, serta di daerah-daerah sekitar industri. Adapun dampak dari pencemaran udara adalah timbulnya korban jiwa akibat debu-debu dari tanah naik ke udara, udara menjadi panas dan timbullah penyakit-penyakit saluran pernapasan.
Selain itu akan banyak orang yang mengalami batuk-batuk dan sukar bernapas seperti yang terjadi di daeran industry Belgia yang diakibatkan oleh asap tebal yang menyelimuti Negara tersebut salama tiga hari. Pada mereka yang sebelumnya menderita penyakit saluran pernapasan mengakibatkan kematian masal. Semua tersebut mengakibatkan kita sulit bernapas akibat pencemaran udara yang tinggi. Selain itu penderita asma, alergi dan penderita kanker paru-paru di kota besar cenderung meningkat. Tidak hanya manusia yang menjadi korban pencemaran udara, tetapi hewan dan tumbuhan juga tak luput dari ancaman bahaya. Misalnya gas belerang dioksida di udara menyebabkan pucuk-pucuk tumbuhan mati.
Bila pencemaran udara berjalan terus dan semakin meningkat, maka diramalkan tumbuhan tidak akan tumbuh lagi di tempat itu. Lebih berbahaya lagi pencemaran yang diakibatkan oleh radiasi nuklir. Setelah terjadi ledakan nuklir ke udara, pencemaran akibat ledakan tersebut akan masuk ke dalam atmosfir bumi dan bersatu dengan tanah, air, hewan, tumbuhan, dan manusia. Pencemaran itu akan menimbulkan kelainan pertumbuhan gen dan bahkan kematian.
5. Pabrik yang Ideal
Untuk menjaga agar pabrik sebagai penopang roda ekonomi dan sebagai tenaga kerja, maka perlu dilakukan beberapa langkah agar tidak mencemari udara. Diantaranya :
· Letak pabrik harus jauh dari lingkungan perumahan.
· Gas buangan haruslah disaring terlebih dahulu agar gas CO menjadi minim.
· Debu dan kotoran yang dapat mengganggu kesehatan haruslah dibersihkan.
· Pabrik harus memenuhi standar yang ditentukan.
· Mengefisienkan pembakaran bahan bakar.
· Tidak menggunakan zat yang berbahaya dalam produksinya.
· Limbah tidak dibuang sembarangan dan haruslah didaur ulang.
· Menggunakan teknologi ramah lingkungan.
6. Mengurangi Pencemaran Udara
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa pencemaran udara atau polusi udara adalah masalah yang kemudian timbul dan makin menonjol pada masyarakat yang semakin maju. Hal tersebut tidak dapat dibiarkan berlarut-larut, kalau manusia ingin tetap mempertahankan kehidupan di lingkungannya. Banyak hal yang kiranya dapat dilakukan dan harus dijalankan oleh tiap individu, perusahaan (pengelola pabrik), atau oleh pemerintah sendiri, diantaranya :
· Tiap individu tahu bahwa kita memerlukan udara untuk bernapas, karena itu kita harus berpartisipasi pada apa-apa yang diusahakan orang lain, kota ataupun negaranya dalam rangka penyelamatan udara segar. Misalnya dengan menggunakan bahan bakar dan kendaraan seefisien mungkun serta ramah lingkungan.
· Para pengusaha pabrik harus mengusahakan agar dalam membuat barang-barang produksinya digunakan cara yang seminimal mungkin tidak mencemari udara. Demikian juga dalam penggunaan barang-barang produksinya.
· Pemerintah harus menaruh perhatian yang lebih dan bersungguh-sungguh terhadap masalah pencemaran udara.
· Pemerintah harus mengeluarkan peraturan-peraturan yang dapat menjadi pegangan masyarakat, dalam usaha tersebut di atas. Contohnya : peraturan pembangunan pabrik, mesin-mesin, dll, yang mencegah pencemaran udara.
· Terakhir pemerintah harus menyokong tindakan warganya terhadap usaha-usaha tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar